Monday, April 4, 2011

Terlalu Jujur Ga Baik.


Hari ini adalah hari yang sangat konyol. Hari ini mengajarkan saya kalau jujur itu tidak selamanya baik. Dan hari ini juga mengajarkan bahwa bohong sedikit-sedikit itu penting.

Hari ini seperti biasa saya menjalani kuliah, yah seperti biasanyalah. Pagi kuliah 1 jam, lalu tutorial, kemudian jam 1 siang Lab Activity. Saya pun memulai setiap kegiatan seperti biasa. Akhirnya jam 1 pun tiba, waktu untuk Lab Act. Kegiatan ini dijadwalkan kuliah oleh dosen dan dilanjutkan dengan melihat-lihat mikroskop. Seperti biasa pula ketika Lab, waktu berjalan sangat lama.

Kuliah oleh dosen di dalam ruangan Lab Act pun dimulai. Awalnya ada salah satu teman saya yang ditegur karena mengobrol, tapi saya heran kenapa hanya dia yang ditegur padahal di spot yang lain ada yang lebih ribut dari dia. Oh ya sudah, kuliah dilanjutkan. Posisi saya menghadap dosen dan mata saya tertuju hanya kepada dosen. 30 menit berlalu dan saya agak bosan. Lalu saya lihat di meja ada koran entah punya siapa lebih menarik daripada materi mikrobiologi yang diberikan oleh dosen. Saya pun membaca-baca headline koran tersebut dan ada tulisan yang menarik: "Petugas berusaha megisolasi kobaran api di tangki dengan menggunakan busa ("foam") di Kilang Pertamina Cilacap..". Langsung saja saya bertanya kepada teman di sebelah saya yang bernama Icha.
"Cha, emang bisa ya madamin api pake busa?"
"Iya bisa, kan di-emulsi pake busa", jawab Icha.
"Loh bukannya emulsifikasi itu proses nyatuin air sama minyak ya?"
"Iya kan jadi bla..bla..bla.."

Pada saat Icha menjawab pertanyaansaya yang kedua, saya melihat dosen sedang menjelaskan materi sambil memerhatikan saya dengan Icha. Lalu dosen bilang kata Beliau ada yang mengobrol berarti dia sudah pintar sambil melihat ke arah saya dan Icha. Kita bingung, saya dan Icha termasuk kategori mengobrol ya? Perasaan teman-teman saya yang di sebelah ngobrolnya lebih ribut deh. Hem. Akhirnya dosen pun menghampiri saya dan Icha dan bertanya,
"Kalian tadi lagi membahas apa?"

Saya dan Icha terdiam. Memikirkan alasan yang tepat untuk berbohong. Saya pun melihat ke papan tulis mencoba membaca apa yang tadi Beliau jelaskan. Tapi saya tidak ngerti. Akhirya saya kehilangan kata-kata dan hanya bisa terdiam. Lalu kemudian Icha menjawab dengan santai,
"Bahas koran, Dok."
"Jadi kalian menganggap mikrobiologi tidak penting ya? Ini lagi lab buat apa bahas koran. Sudah kalian keluar saja, bawa korannya ke luar untuk dibahas."
Icha bertanya lagi, "Tapi kita boleh masuk lagi ga, Dok?"
"Ya sudah nanti 5 menit sebelum pulang kalian boleh masuk lagi."

Kita pun keluar. Bukannya sedih atau apa. Saya dan Icha cuma ketawa. Abisnya ini konyol banget. Kita cuma ngobrol 2 kalimat dan hanya berpaling cuma 2 menit kali ya, ditegur dan disuruh keluar. Tapi kenapa teman-teman saya yang ngobrolnya lebih kenceng dan lebih lama yang jelas-jelas ga memperhatikan sama sekali ga ditegur? Haehm haehm. Yah sudahlah yah. Emang kita lagi sial aja. Kebagian Jackpot: dikeluarin dari lab.

Ada yang kelewat: ternyata koran yang saya baca itu punya teman saya yang bernama Adisti Ningdia. Grawr.

0 orang kurang kerjaan:

 

supercalifragilisticexpialidocious Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template